Sri Mulyani: Muncul Risiko Baru yang Mengancam Pemulihan Ekonomi

Sri Mulyani: Muncul Risiko Baru yang Mengancam Pemulihan Ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada risiko baru yang mengancam perekonomian global dan domestik. Meskipun kasus COVID-19 relatif datar, namun kini menunjukkan tren yang meningkat.

Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya

Kami melihat risiko baru yang muncul dalam ekonomi global yang akan membahayakan prospek atau proses pemulihan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Juni (Pukul 11.6 Kamis di Juni (11.6 malam 2022).

Risiko baru terkait dengan pandemi COVID-19. Karena masih ada beberapa wabah Covid-19, misalnya di China, jawabannya adalah kebijakan nol Covid-19.

Bahkan dengan wabah, mereka telah ditutup atau dikunci, ”kata menteri keuangan.

Kemudian dampak dari perang berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina menyebabkan lonjakan harga komoditas, gangguan sisi penawaran yang menghadapi kendala berkelanjutan selama pandemi.

Pengetatan moneter

Kondisi ini telah dipenuhi dengan pengetatan moneter, sementara banyak negara menghadapi seruan eksternal untuk ruang fiskal selama pandemi tahun lalu. Akibatnya, kelonggaran fiskal semakin terbatas.

Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn

Ini adalah risiko baru dan telah memaksa lembaga internasional untuk menurunkan perkiraan ekonomi mereka untuk 2022 dan bahkan 2023. IMF telah memperkirakan bahwa ekonomi global akan tumbuh sebesar 3,6 persen, jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di atas 4 persen,” katanya.

Selain itu, IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,6 persen untuk 2023. Bank Dunia juga sama, prakiraan ekonomi dunia hanya 2,9 persen atau minus 1,2 persen, untuk tahun 2023 terbalik dengan prakiraan pertumbuhan ekonomi global juga 3 persen atau minus 0,2 persen.

Itu harus kita pantau, waspadai dan tentunya kita akan bereaksi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *