Rezeki Daur Ulang Ban Bekas Seniman Wayang
Suparmin Anom Panggah Hastanto adalah seorang seniman wayang kulit. Namun, karena kurangnya pesanan selama pandemi, dia tidak bisa tidak memutar otak untuk mendapatkan penghasilan. Ide bekerja dengan ban bekas segera muncul.
Menggunakan ban bekas sumbangan tetangga, Panggah mengecatnya dan mengubah ban tersebut menjadi sebuah karya seni yang tiada duanya. Ban ini juga berfungsi sebagai kursi dan pot bunga.
Dan mengapa saya menggunakan ban bekas? Karena ban bekas menurut saya bahannya mudah dicari. Makanya saya putuskan untuk membuat kerajinan dari ban bekas,” ujarnya kepada tim Dare to Change.
Juga, mungkin karena ada banyak furnitur, terutama kayu untuk kursi kerajinan. Tapi tidak apa-apa juga. Saya juga berlatih membuat kursi,” lanjutnya.
Berkat kegigihan dan kreativitas Panggah, ia kebanjiran pesanan. Pelanggan menyukai keunikan kursi dan pot ban bekas yang dibuatnya. Tidak berhenti sampai di situ, Panggah juga tidak ingin kerajinan ini berhenti sampai di situ.
Nantinya, ia ingin bisa mengajari para pemuda di daerahnya untuk terlibat dalam pembuatan kerajinan ban bekas ini dan membantunya memasarkan produknya lebih luas.
Ketika itu dilakukan karena pemasaran membutuhkannya, rencana saya mungkin ada anak muda di bidang ini yang ingin mempelajarinya. Nanti saya ajarin,” kata Panggah.
Bagi saya, pertama adalah keinginan. Mari kita bandingkan lebih jauh. Ada kemauan tanpa keberanian untuk mencoba, itu tidak ada artinya. Jika kita sudah mencoba, jangan takut gagal. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda,” pungkasnya.
Leave a Reply