Megawati Dorong Riset Peternakan Berbasis Bibit Lokal Menuju RI Berdaulat Pangan
Ketua Megawati Soekarnoputri berpartisipasi dalam hasil penelitian Program Gelora Berdaulat Indonesia di bidang pangan. Megawati hampir hadir.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanyo yang hadir di kantor PDIP-DPP mengatakan, pihaknya mendorong pengembangan peternakan sapi skala kecil melalui program kedaulatan pangan Indonesia. Hasil penelitian yang ditawarkan adalah revolusi dalam pemberian pakan dan nutrisi sapi.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
Gerakan ini diharapkan dapat mendorong semua pihak untuk sekaligus mengembangkan pertanian berbasis benih lokal.
“Jangan sampai Australia mengambil keunggulan sapi asli ini misalnya, dan mereka akan mengembangkannya di sana,” kata Hasto, Kamis (14/7).
Salah satu peneliti di Laboratorium Ekonomi Gotong Royong/DPP PDIP Sekolah Lapang Pertanian, Dr. David mengatakan penelitian tersebut sudah dilakukan sejak 2016.
Tujuannya adalah untuk menemukan daging sapi merah yang tidak berbau, tipis lemak dengan kandungan lemak total 2 persen, berkarakter marmer, serta memiliki protein yang meningkat dan kadar kolesterol yang lebih rendah.
Agar gula darah dan kolesterol turun dan kotoran tidak bau, itu semua tentang menghasilkan daging berkualitas tinggi, “kata David.
Pihaknya kemudian melakukan berbagai eksperimen dan akhirnya menemukan aplikasi teknologi yang berhasil dan cara membuat produk yang lebih baik dengan biaya minimal. Sangat ekonomis sehingga dapat dioperasikan oleh siapa saja.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
“Di sapi Bali, kami mengolah teknologi nutrisi pakan sapi. Kotorannya pun tidak perlu ditebar lagi, karena bisa langsung menjadi pupuk yang sangat baik untuk tanaman. Kami sudah mengujinya pada tanaman padi di Pemalang,” jelas David.
Melalui aplikasi es Gelang Nutrisi pihaknya juga mencari cara bagaimana sapi berumur 9 tahun bisa melahirkan hanya dalam waktu 7 bulan. Sedangkan pembiakan biasa bisa memakan waktu 9 bulan.
Selain itu juga dilakukan uji coba sapi potong dengan aplikasi nutrisi.
Kotorannya juga tidak berbau, jadi Anda tidak perlu khawatir mengganggu tetangga Anda. Sebaiknya pengolahan kotoran ternak dalam bentuk briket atau pelet sebelum digunakan sebagai pupuk tanaman. Begitulah cara peternakan digalakkan.”Tidak perlu lama, baik pembesaran maupun penggemukan, kedaulatan pangan terus berlanjut,” kata David. .
Dr Ganis Harsanto Ahmadiningrat, peneliti lain yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Ikatan Dokter Hewan Indonesia, menjelaskan bahwa penelitian lapangan menunjukkan bahwa ketika fakta penelitian dan inovasi benar, segala sesuatu mungkin terjadi.
Ganis, melalui resep pakan yang tidak biasa, ternyata dengan volume daging yang lebih padat Anda dapat menemukan periode penggemukan yang lebih singkat. Hal ini menyebabkan kualitas dan biaya produksi lebih rendah.
Prosedurnya juga tidak rumit, sehingga bisa digandakan di banyak tempat.
Kami telah menemukan bahwa revolusi pakan ini bahkan dapat mengurangi masa gestasi sapi. Ini revolusioner dan kita bisa meningkatkan dan melipatgandakan hasil daging,” kata Ganis.
Bagi kami, ini akan sangat membantu Indonesia dalam mengatasi masalah stunting pangan, misalnya,” ujarnya.
Leave a Reply