Benarkah Harga Pertalite Bakal Naik? Ini Kata Erick Thohir
Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), angkat bicara soal wacana kenaikan harga Pertalite yang kini menjadi Jenis Bahan Bakar Minyak Penugasan Khusus (JBKP). Dia menegaskan, pemerintah saat ini belum mempertimbangkan untuk menaikkan harga pertalite.
Sekarang Rp 7.650. Belum ada rencana pemerintah (kenaikan),” kata Erick Thohir, Rabu (18 Mei) di Jakarta.
Meski demikian, Erick meyakini pemerintah harus terus menopang keuangan publik. Pasalnya, perekonomian global saat ini sedang tidak stabil karena berbagai faktor.
Banyak yang sekarang mulai cukup menghibur diri dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, inflasi tinggi, rantai pasokan yang tidak pasti, beberapa negara seperti Pakistan, Sri Lanka, dan negara-negara Afrika.”
Harga BBM dalam skala global kini telah mencapai level Rp50.000 hingga Rp60.000 per liter. Tentu saja ini jauh lebih tinggi dari dalam negeri yang nilai jualnya masih tidak jauh dari harga keekonomiannya.
Dia mencontohkan Pertamax, bahan bakar bekas bersubsidi yang harganya saat ini Rp 12.500 per liter namun masih jauh di bawah harga keekonomian yang berada di kisaran Rp 16.000 per liter.
Tentu saja, posisi pemerintah adalah bahwa mereka yang mampu tidak boleh disubsidi. Makanya harga Pertamax dinaikkan. Ini juga harga Pertamax, harganya di bawah harga pasar. Lainnya Rp 16 ribu yaitu Rp 12.500. Sudah ada komponen subsidi,” katanya.
Ia juga bersyukur Indonesia berhasil mencatatkan nilai ekspor tertinggi sepanjang sejarah sebesar US$27,33 miliar pada April 2022. Kami harus menanggungnya, karena sebagian besar surplus ini untuk subsidi bagi rakyat. Listrik masih subsidi, BBM masih subsidi, bantuan sosial masih ada. Ada BLT untuk minyak goreng,” ujarnya.
“Ini adalah negara kaya yang sangat dermawan, tetapi kita harus melindunginya. Juga, kembali ke BBM, pemerintah tidak ada rencana hari ini, tidak ada kenaikan,” katanya.
Leave a Reply